Hal terpenting yang perlu Anda pahami dari pelajaran ini adalah:
Rasa cinta akan sejarah harus tertanam di hati Anda! Melalui sejarah Anda akan belajar bagaimana manusia masa lampau mengarungi hidupnya. Hal penting yang harus Anda ingat adalah pengertian tentang waktu, karena sejarah adalah ilmu tentang waktu.
Agar peristiwa/kejadian mudah dipahami, maka sejarah dibagi dalam periodisasi prasejarah dan sejarah. Prasejarah adalah zaman sebelum ditemukan tulisan, maka sumbernya berupa artefak dan fosil. Sejarah adalah zaman setelah ada (ditemukannya) tulisan, sehingga sumber-sumbernya terdiri dari sumber lisan, tertulis, benda dan audio visual.
Dalam mempelajari bahasan prasejarah diperlukan ilmu bantu dari disiplin ilmu lain. Hal ini terlihat dalam pembabakan prasejarah berdasarkan Geologi yang terdiri dari 4 zaman yaitu Arkaekum, Plaeozoikum, Mesozoikum dan Neozoikum. Sedangkan pembabakan prasejarah berdasarkan Arkeologi terdiri dari 2 zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam. Pembabakan prasejarah yang berdasarkan ciri-ciri kehidupan masyarakat terbagi menjadi masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakat bercocok tanam dan masyarakat perundagian.
Perkembangan awal kehidupan masyarakat Indonesia dari jenis manusia purba sampai terjadinya migrasi/perpindahan bangsa-bangsa ke Indonesia yang dilakukan oleh bangsa Melanesia, Melayu Tua dan Melayu Muda.
Kebudayaan material masyarakat prasejarah Indonesia adalah sebagai hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia pada zaman prasejarah yang bersifat nyata, dapat dilihat dan diraba, dihasilkan sejak jaman Palaeolithikum, Mesolithikum, Neolithikum, bahkan pada zaman logam.
Ciri dan corak kehidupan masyarakat prasejarah pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, bermukim dan berladang, masa bercocok tanam serta, masa perundagian, yang menghasilkan berbagai bentuk kebudayaan.
Dari kebudayaan tersebut, maka muncul corak kehidupan masyarakat prasejarah yang terdiri dari corak kepercayaan kemasyarakatan, pertanian, pelayaran, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian.
Nilai-nilai peninggalan budaya masyarakat prasejarah yang dapat diwariskan meliputi nilai religius, nilai gotong royong, nilai musyawarah dan nilai keadilan.
DAFTAR ISTILAH
A Cire Perdue : Teknik pembuatan alat-alat dari logam dengan mengunakan lilin sebagai model.
Animisme : Kepercayaan akan adanya roh.
Aris Sous Roche : Gua-Gua di pedalaman.
Arkeologi : Ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui artefak.
Artefak : Peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan atau hasilbudi daya yang terbuat dari batu, logam.
Bivalve : Teknik pembuatan alat-alat dari logam dengan menggunakan cetakan.
Bone Culture : Kebudayaan Tulang.
Chalcedon : Batu indah yang berwarna-warni.
Dinamisme : Kepercayaan akan adanya kekuatan gaib.
Ekskavasi : Penggalian untuk menemukan peninggalan budaya yang tertanam di dalam tanah.
Fosil : Sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu.
Geologi : Ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
Kjokkenmodinge : Sampah-sampah kerang yang telah menggunung ditepi pantai.
Kleinbeil : Kapak lonjong yang berukuran kecil.
Megalithikum : Kebudayaan batu besar.
Nilai : Segala sesuatu yang dipandang baik, benar, dan berharga bagi seseorang.
Nirleka : Zaman sebelum ada tulisan.
Paleontologi: Ilmu yang mempelajari tentang fosil.
Perundagian : Tempat pengolahan logam.
Perundagian : Tempat untuk pengolahan logam
Primus Inter Pares: Pemilihan pemimpin diantara sesamanya.
Tipologi : Cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda peninggalan.
Walzenbeil : Kapak lonjong yang berukuran besar.
DAFTAR PUSTAKA
AM. Sardiman dan Kusriyantinah, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum, Surabaya: Kendang Sari, 1995.
Chalif Latig, Irwin Lay, Atlas Sejarah, Jakarta: Pembina Peraga, 1993.
Depdikbud, Album Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Jakarta: Direktorat Perlindungan dan Pembinaan, 1991.
Depdikbud, Album Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Jakarta: Direktorak Perlindungan dan Pembinaan, 1991.
Kompas, Jumat, 8 Desember 2000 halaman 32
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: benteng Budaya, 1995.
Kuntowiryo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya, 1995.
Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta: Gramedia, 1992.
Soekmono R, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia I, Yogyakarta: Kanisius, 1973.
Soekmono, R., Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, Yogyakarta: Kanisius, 1973.
William A. Haviland dan RG. Soekadijo, Antropologi 1, Jakarta: Erlangga, 1988.
William. A. Haviland & R.G Soekadijo, Antropologi I, Jakarta: Erlangga, 1988.